Sewaktu kita merujuk kepada al-Quran, maka di
Berkaitan dengan tujuan para nabi al-Quran menjelaskan: “Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa gembira serta pemberi peringatan, dan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan seizin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi.” (al-Ahzab:45-46) Dari semua aspek yang disebutkan dalam ayat ini, tampak jelas bahawa “mengajak kepada Tuhan” merupakan tujuan utama diutusnya para nabi.
Sementara di sisi lain, al-Quran berkata di dalam
Jika kita mencermati kedua ayat al-Quran ini yang ber-bicara tentang tujuan para nabi, terlihat ada dua macam tujuan, iaitu tujuan yang bersifat individual dan sosial. Tujuan yang bersifat individual ini adalah mengajak manusia kepada Tuhan, mengenal-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya, ini dapat kita sebut sebagai monoteisme individual. Sedangkan tujuan yang bersifat sosial ialah melakukan penegakkan nilai keadilan di tengah masyarakat yang dapat kita sebut sebagai monoteisme sosial. Di antara dua tujuan para nabi ini, manakah yang paling hakiki? Apakah untuk memperkenalkan Tuhan kepada manusia dan mengajak mereka untuk menyembah kepada-Nya atau menegakkan keadilan. Atau dengan kata lain manakah yang menjadi tujuan dan mana yang menjadi saranan. Apakah menegakkan keadilan di masyarakat merupakan tujuan utama para nabi, sementara mengenal Tuhan dan menyembah-Nya hanyalah sebagai saranan untuk merealisasikan tujuan ini, atau sebaliknya keadilan sebagai saranan dan mengenal Tuhan merupakan tujuan yang hakiki.
Dengan kata lain, apakah tujuan sesungguhnya dari misi kenabian adalah menoteisme individual atau monoteisme sosial?